Aku punya cukup banyak tulisan yang membahas soal perempuan. Aku yakin kalian pernah membaca setidaknya satu dari beberapa tulisanku ...

Kenapa Aku Menulis Tentang Perempuan?


Aku punya cukup banyak tulisan yang membahas soal perempuan. Aku yakin kalian pernah membaca setidaknya satu dari beberapa tulisanku berikut ini,
Suatu ketika seorang pembaca bertanya, “Kenapa harus melulu tentang perempuan?” “Apa semua memang salah perempuan?” “Tidakkah laki-laki juga bisa salah?”


Pembaca yang satu ini merasa kalau tulisanku berat sebelah karena hanya bicara soal apa yang perlu diperbaiki dari perempuan tanpa menyinggung sedikit pun tentang laki-laki. Aku yakin dia bukan satu-satunya yang berpikir begitu karena itu aku ingin memberi sebuah klarifikasi dan penjelasan agar tidak ada lagi yang bertanya, kenapa selalu tentang perempuan?


AKU TIDAK INGIN NEGERI INI HANCUR
Dalam beberapa ayat, Allah telah menunjukkan kalau Dia akan menghisab dan menyiksa penduduk suatu negeri jika mereka tidak beriman dan mendurhakai perintahNya.

"Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan." [Q.S. Ath-Thalaq: 8]

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." [Q.S. Al-A’raaf: 96]

Aku cukup yakin kalau perempuan di generasiku tidak lagi sebaik yang diharapkan untuk menjadi ibu dari anak-anak generasi berikutnya. Mereka alay, narsis, pluralis, bahkan buta aturan agama. Aku khawatir mereka akan memaksa suami mereka mencari rezeki yang tidak halal jika menjadi istri nanti dan aku khawatir mereka tidak bisa jadi contoh yang baik jika menjadi ibu nanti.

Perlahan tapi pasti, negeri ini sedang bergerak menuju kehancuran yang dijanjikan. Dengan tulisan-tulisan ini aku berharap kehancuran itu bisa dicegah atau setidaknya ditunda.


AKU LELAH
Aku tidak tahu bagaimana dengan laki-laki lain tapi aku merasa tidak ada ujian yang lebih berat bagi laki-laki selain perempuan. Perempuan yang baik saja sudah merupakan suatu ujian bagi laki-laki apalagi yang kurang baik seperti kebanyakan perempuan zaman sekarang. Jika laki-laki tidak kuat-kuat tentulah ia sudah terjerumus dalam hal-hal yang melalaikan bahkan membinasakan.

Aku lelah menghadapi semua ujian dan cobaan itu. Dengan membuat tulisan tentang perempuan, aku harap perempuan bisa sedikit demi sedikit memperbaiki sikap mereka. Dengan begitu, dunia tidak akan lagi jadi medan ujian yang sesulit sebelumnya. (terutama bagi laki-laki yang masih lajang)


AKU LAKI-LAKI
Jauh lebih sulit melihat ke dalam diri sendiri ketimbang melihat keluar. Sebagai laki-laki lebih mudah bagiku mencari kesalahan perempuan ketimbang laki-laki. Terserah jika kalian menganggapku subjektif tapi begitulah sudut pandangku.

Jika kalian ingin tahu betapa ajaibnya sedekah silakan cari Ustad Yusuf Mansur. Jika kalian ingin tahu betapa penting memperbaiki sikap silakan cari Mario Teguh. Jika kalian ingin tahu apa saja yang perlu diperbaiki dalam diri perempuan zaman sekarang silakan cari aku. Tapi jika kalian (yang perempuan) ingin cari pembelaan diri dan kesalahan-kesalahan laki-laki silakan cari yang lain. Aku kira sudah cukup banyak orang yang mendedikasikan dirinya untuk mencari kesalahan laki-laki di luar sana.


Jelas ya? Dengan begini, aku harap tidak ada lagi yang bertanya kenapa. Akhir kata, terima kasih sudah membaca. Jangan lupa doakan agar novelku Cerita Caca dapat segera diangkat ke layar lebar dan menginspirasi lebih banyak perempuan di Indonesia.