Tadinya aku mengira semua orang yang pacaran ingin menikah dengan pacarnya cepat-cepat. Tadinya aku mengira mereka akan bahagia jika...

Kenapa Dia Gak Mau Nikah Cepat-Cepat?

baru pacaran langsung diajak nikah

Tadinya aku mengira semua orang yang pacaran ingin menikah dengan pacarnya cepat-cepat. Tadinya aku mengira mereka akan bahagia jika bisa menikah muda. Tapi ternyata tidak! Sebagian orang ternyata sangat enggan dengan yang namanya nikah muda. Kalau gak percaya coba perhatikan ekspresi mereka yang lagi sibuk pacaran ketika ada yang tanya, “Kapan nikah?”

Percaya atau tidak, seorang laki-laki pernah berkata, “Aku menyukai pacarku. Dia baik dan asik tapi aku tidak yakin jika dia yang harus jadi pendampingku seumur hidup.” Parahnya, kalimat itu bukan hanya dikatakan oleh si laki-laki tapi juga oleh pacarnya.

Lucu gak sih? Bagaimana mungkin dua orang yang saling mencintai lebih suka berstatus sebagai pacar ketimbang pasangan sah? Kalau takut sakit hati dan dikhianati, bukankah sebaiknya mereka tidak usah pacaran saja sekalian?

Berikut ini adalah alasan orang yang suka menunda menikah dan mengapa kalian tak perlu ikut meyakininya. Kita mulai dengan alasan pertama, 

TAKUT GAK COCOK

Kalau memang udah ngerasa “klik”, buat apa tunggu lama-lama? Kita memang gak bisa tahu sifat seseorang secara keseluruhan sampai kita hidup bersama dengan orang itu. Orang yang sudah menikah puluhan tahun pun kadang masih suka terkejut ketika mengenali pasangannya lebih jauh. Tapi apa gara-gara itu kita pantas menunda nikah?

Kalaupun kamu mau mencari orang lain yang kamu rasa lebih cocok denganmu, apa kamu pikir di dunia ini ada orang yang begitu baik sehingga tak ada satu pun sifatnya yang tidak kamu suka? 

Jawabannya tentu tidak ada! Jika ada bagian darinya yang kamu suka, maka pasti ada juga bagian darinya yang tidak kamu suka. Sebaliknya, jika ada bagian darinya yang tidak kamu suka, maka pasti ada juga darinya yang kamu suka. Hal itu telah dijamin dalam hadits Nabi:

“Jangan seorang mukmin laki-laki benci pada seorang mukmin perempuan jika ia tidak suka pada suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lain (mukmin perempuan itu) yang yang ia sukai.” (HR. Muslim)

Pasangan seperti yang kamu bayangkan itu cuma ada di negeri dongeng. Andai saja ada, emang kamu ngerasa udah pantas buat dia?

Hidup ini penuh dengan kejutan. Yang perlu kamu lakukan adalah menyesuaikan diri dengan itu karena tugas kita bukanlah mencari yang paling cocok tapi mencocokkan diri satu sama lain. (Baca juga: Bagaimana agar yakin orang yang tepat?) 

BELUM MAPAN

Siapa bilang kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat menimbulkan banyak masalah? Yang pasti akan menimbulkan banyak masalah adalah jika kamu dan pasanganmu tidak pernah merasa cukup. Nabi kan sudah pernah bersabda, “Kecintaan pada dunia adalah pangkal dari segala kehancuran.”

Tidak perlu berpenghasilan wah, yang perlu itu sikap qanaah. Tidak perlu berpenghasilan tetap, yang perlu itu tetap berpenghasilan.

Lagian mau nunggu berapa lama sampai kamu atau pasanganmu benar-benar mapan? Selama sistem ekonomi kapitalis yang diterapkan negeri ini belum berubah, hanya mereka yang sanggup bekerja lebih dari 50 jam per minggu yang berhak untuk berpenghasilan layak. Sisanya? Ya cuma kebagian sisa-sisa aja.

Emas bisa dicuri, rumah bisa disita dan jabatan bisa dicabut. Karena itu tak sepantasnya kamu menjadikan mereka semua sebagai tempat bersandar. Jika kamu beriman, bersandarlah pada kalimat Zat yang selalu menepati janji dalam Q.S. An Nuur: 32 yang artinya: “Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui”

Nabi juga pernah bersabda, “Tiga orang yang pasti Allah akan menolong mereka: orang yang berjihad di jalan Allah, budak mukatab yang ingin menebus dirinya dan orang yang menikah dengan tujuan menjaga dirinya (dari yang haram).”

Dan supaya lebih mantap lagi, baca juga kisah orang-orang yang telah membuktikan kebenaran janji Allah itu disini. [link belum siap] (Baca juga: Mengejar karir dan mimpi [link]) 

BELUM SIAP

Banyak persiapan yang harus dilakukan seorang laki-laki sebelum ia dianggap layak untuk mencari seorang pendamping. Selain harus sudah sanggup membiayai keperluannya sendiri dengan cara yang halal, seorang laki-laki juga dituntut untuk mampu bijaksana mengambil keputusan, mampu mendengarkan keluh kesah istrinya dan mampu bersabar dengan tangisan anaknya kelak.

Banyak juga persiapan yang harus dilakukan seorang perempuan sebelum ia dianggap layak untuk mendamba seorang imam. Selain sudah harus siap untuk menyediakan makanan bagi keluarga dan mengajari anak-anak, seorang perempuan juga dituntut untuk mampu mengingatkan suami ketika ia lupa pada hukum-hukum-Nya.

Kalau belum siap, ngapain juga kamu dekat-dekat sama lawan jenis. Yang ada ntar hasrat untuk nikah jadi gak tertahankan, habis itu tersiksa sendiri deh. (Baca juga: Sudah Persiapan tapi Belum Yakin [link] )


Kalau sudah terlanjur pacaran yaudah nikah aja cepat-cepat! Jangan dengarkan kata-kata orang yang kebanyakan nonton sinetron Pernikahan Dini dan iklan Keluarga Berencana. Ingat saja petuah-petuah orang tua yang masih percaya pada Kitab Allah dan Sunnah Rasul!

Jika pada Zat yang tak pernah menyalahi janji saja kamu tidak percaya maka siapa lagi kamu akan percaya?