Kalau saja aku tahu bahwa kalian suka es campur kata-kata, matematika, dan keimanan sejak awal, mungkin menu yang hari ini kuhidangkan suda...

Dimaafkan Aljabar


 Kalau saja aku tahu bahwa kalian suka es campur kata-kata, matematika, dan keimanan sejak awal, mungkin menu yang hari ini kuhidangkan sudah kalian nikmati sejak lama.
Hari ini singkat saja. Kita akan memulainya dengan sebuah persamaan sederhana. 9 x 10 = 9 x 10

Betul kan? Tentu saja!

Sekarang, bagikan kedua ruas dengan 9. Maka kita dapatkan. 9 x 10/9 = 10
Selanjutnya, hitunglah 10/9 (gunakan kalkulator bila perlu). 9 x 1,111… = 10
Selanjutnya, kalikan 9 x 1,111… Maka kita akan dapatkan. 9,999… = 10

WHAT? Ya 9,999… = 10

Coba periksa lagi perhitunganku di atas jika ada yang menurutmu kurang pas.
Gimana? Semuanya masuk akal kan?

Tidak perlu heran kenapa 9,999 = 10 karena secara definisi keduanya memang sama.

Jika kamu katakan 9 = 10, tentu saja kamu jelas salah.

Jika kamu katakan 9,9 = 10, kamu tetap salah.

Jika kamu katakan 9,99 = 10, kamu masih salah.

Dekat mungkin iya. Kamu mungkin tidak akan dapat membedakan gedung setinggi 9,99 meter dengan Gedung 10 meter. Dan kamu jelas tidak akan dapat membedakan kecerdasan anak yang dapat nilai 9,99 dengan anak yang dapat nilai 10. Tapi tidak seperti lemahnya mata dan pancaindramu, tanda sama dengan tidak dapat mentolerir selisih sebesar 0,01.

Jika kamu katakan 9,999 = 10 pun, kamu masih salah.

Bahkan jika kamu katakan 9,999999 = 10, selisihnya masih terlalu besar bagi tanda sama dengan. Aljabar akan tetap menganggap pernyataanmu itu salah.

Tapi jika kamu tidak berhenti berusaha, 9,9

terus memperbaiki posisimu, 9,99

terus mengurangi selisih antara dirimu dengan apa yang dituntut darimu, 9,999

dan terus menyempurnakan diri, 9,999999

tanpa henti, 9,999999999…

MAKA ALJABBAR akan memaafkan ketidaksempurnaanmu. Dan menganggapmu telah mencapai kesempurnaan yang kamu tuju. = 10

Maka tidak peduli dimanapun posisimu sekarang tetaplah ber-progress, karena Dia Maha Pengampun Maha Penyayang.