Kata temanku dunia adalah panggung sandiwara, kata Al-Qur’an kehidupan dunia hanyalah permainan dan candaan.

Agama dalam Bahasa Gamers

arti makna perumpamaan hidup adalah permainan dan senda gurau

Kata temanku dunia adalah panggung sandiwara, kata Al-Qur’an kehidupan dunia hanyalah permainan dan candaan.

وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS al- An'am [6]: 32)

Jika kamu ingin memahami hadits “dunia adalah penjara bagi orang beriman,” kamu harus menanyakannya pada alumni penjara, bukan alumni pondok pesantren. Itu karena mantan narapidana itulah orang alim (berilmu) dalam perkara itu. Nah, jika kamu ingin memahami ayat di atas lebih baik, bertanyalah pada gamers. Mereka lebih paham soal permainan (game) ketimbang siapapun selain mereka, ya ga sih? Haha.

Walaupun bukan gamer sejati, sedikit banyak aku memandang diriku sebagai seorang gamer. Karena itu, kali ini aku akan jelaskan pada kalian semua hakikat dunia ini dari sudut pandang seorang gamer. Jika di antara kalian ada yang punya pemahaman lebih soal game, bagikanlah di kolom komentar! Aku yakin para pembaca yang sholeh dan sholehah akan senang mendengarkan pandangan kalian sekali ini.

GAME YANG MENGHANYUTKAN DAN MENENGGELAMKAN

Dalam bahasa gamers, permainan yang dimaksud dalam ayat di atas boleh jadi adalah RPG (Role Play Games) yang di dalamnya terdapat banyak minigames. Dengan kualitas graphic card yang luarbiasa seamless, Game RPG 3D berjudul kehidupan dunia ini terasa sangat nyata meskipun sebenarnya ia hanyalah Virtual Reality maha canggih.

Kamu ingat gak dulu waktu Dia nanyain kamu, “Aku punya surga dengan spesifikasi begini dan begitu, kamu mau gak Aku kasih surga?” terus kamu jawab, “Mau, ya Allah.” Terus Dia bilang, “tapi ini Aku bikin buat orang-orang baik dan orang-orang yang menyesali kesalahannya.” “Aku orang baik!” “Bisa kita buktikan?” “BISA!” Terus Dia nyodorin Apple Vision Ultimate.

penjelasan gamers tentang makna hidup adalah permainan dan senda gurau

Ingat gak? Saya juga gak ingat sih. Tapi sekarang di sinilah kita, di dalam sebuah Virtual Reality yang terasa sangat sejati walau aslinya hanya layar proyeksi.

Kamu mungkin akan dengan mudah membantu seorang kakek tua jika kamu tahu kamu berada dalam game. Tapi bagaimana jika kamu dibuat tidak tahu kamu berada dalam game? Besar kemungkinan sifat aslimu lah yang akan tampak. Nah, untuk mengukur sifat aslimu itulah salah satu alasan mengapa kepalsuan ini dibuat senyata mungkin.

Karena terasa sangat nyata, banyak orang menjadi hanyut bahkan tenggelam dalam Kehidupan Dunia yang sebenarnya hanya sebuah game ini. Sebagaimana para gamers tidak mendengar apapun saat terlalu asyik dengan game-nya, orang yang terlalu asyik dengan Kehidupan Dunia pun kadang tidak menyadari sapaan-sapaan dari alam yang lebih nyata. Sebagaimana sebagian gamers lupa makan siang karena tenggelam dalam dunia game, orang yang tenggelam dalam kehidupan dunia kadang tidak lalai akan jiwanya yang telah meronta-ronta karena kering dari asupan ruhani.

TEKNIK UNTUK MENANG

Dalam setiap game, adalah penting untuk mengetahui aturan main dan teknik untuk menang. Jika kamu tidak tahu mana yang akan menambah skormu dan mana yang akan membuat skormu berkurang, bagaimana kamu bisa keluar sebagai pemenang?

Sebagaimana dalam sebagian game, dalam kehidupan dunia ini kita punya musuh yang jika kita tidak melawannya sungguh-sungguh kita akan kalah. Celakanya sebagian di antara kita gagal mengenali musuh-musuh ini, bahkan salah mengenali musuhnya. Akibatnya, modal waktu dan energinya habis untuk melawan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ia musuhi. Dan, musuh manusia dalam kehidupan dunia ini adalah iblis dan bala tentaranya.

Meskipun Nabi Yusuf dijatuhkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya dan dijebloskan ke dalam penjara oleh tuannya, beliau sangat paham bahwa mereka hanyalah korban yang diperalat oleh musuh yang sebenarnya. Itu sebabnya di atas singgsananya di Mesir beliau berkata:

Dia (Yusuf) menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka tunduk kepadanya bersujud. Dia (Yusuf) berkata, “Wahai ayahku, inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Sungguh, Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sungguh, Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. Yusuf: 100)

Setelah mengenali musuhnya maka seorang gamer sejati akan mempelajari tujuan musuhnya, cara musuhnya menyerang, cara bertahan dari serangan musuhnya dan cara terbaik mengalahkan musuhnya.

GAMERS YANG SPORTIF

Gamers yang sportif akan kembali tertawa bersama teman-temannya seusai bermain meskipun sebelumnya mereka saling bantai dalam game. Hanya mereka yang kekanakan yang berkelahi seusai bermain. Itu pula yang terjadi pada orang yang terlalu menghayati dunia yang cuma permainan ini.

Al-Qur’an telah mengingatkan bahwa dunia ini hanya candaan, bukan beneran. Tapi sayangnya sebagian dari kita marah saat dicandai dengan misalnya kehilangan dan kematian. Lelucon ini jadi tidak lucu karena kita menanggapnya terlalu serius.

Kebangkrutan di dunia ini bukan kebangkrutan sebenarnya. Kata Nabi, bangkrut yang sebenarnya adalah memiliki banyak amal tapi kemudian habis karena harus membayar kezaliman yang pernah dilakukannya pada orang lain dengan amal itu. Kemandulan di dunia ini bukanlah kemandulan yang sebenarnya. Kata Nabi, mandul yang sebenarnya adalah memiliki anak tapi tak satu pun dari anak-anak itu yang mengantarkannya pada sukses besar (surga). Karena itu, tidak seharusnya bencana yang terjadi di dunia virtual ini membuat kita bersedih melebihi bencana di alam nyata.

HADIAH-HADIAH

Umumnya, game hanya memberikan kesenangan (yang tentunya durasinya amat singkat). Tapi sebagian game memberi kesempatan bagi pemainnya untuk memenangkan hadiah-hadiah yang dapat dipajang atau digunakan di dunia ini, misalnya thropy dan uang tunai. Begitu pula kehidupan dunia ini. Meskipun menjalani peran di dunia ini sudah merupakan suatu kesenangan tersendiri hingga kita enggan untuk bangun, tapi sungguh ada hadiah-hadiah besar menanti kita setelah game over (jika kita bermain cukup baik).

Lebih dari itu, sebagian game (utamanya yang disponsori oleh pemerintah) bahkan menjanjikan hal-hal yang lebih mahal, misalnya kedekatan dengan penguasa. Itu sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

Maka, ketika para penyihir datang, mereka berkata kepada Fir’aun, ‘Apakah kami benar-benar akan memperoleh imbalan yang besar jika kami yang menjadi pemenang?’ Dia (Fir’aun) menjawab, ‘Ya, bahkan kupastikan, jika menang, kalian akan dimasukkan dalam kelompok orang-orang terdekatku.’” (QS. Asy-Syu’ara’: 41-42)

Demikian pula game bernama Kehidupan Dunia ini, sebagian dari kita mungkin sekadar berhasil menyelesaikan misi utamanya, tapi sebagian yang lain berjuang untuk menang di setiap level bonus sehingga layak untuk diberi hadiah-hadiah nyata bahkan kedekatan dengan Yang Maha Kuasa.


Sebagaimana tulisan Agama dalam Bahasa Petani, tulisan ini pun hanya sedikit dari lapisan makna dan pelajaran yang dapat dipetik dari dunia game. Aku bisa saja membahas minigames-minigames yang ada dalam setiap fase Kehidupan Dunia tapi aku takut tulisan ini menjadi terlalu panjang. Jika kamu bersedia membuka diri, masih banyak makna dan pelajaran yang menunggu untuk kamu gali dan temukan sendiri di luar sana. Jika kamu mendapatkan atau memilikinya, maukah kamu membagikannya dengan kami di sini?