Diskusi itu pada awalnya membahas tentang hewan peliharaan, anak-anak, keluarga, ekonomi, politik, lingkungan, sejarah, sains, dan film. Tap...

Dikit-Dikit Agama, Kenapa Agama Selalu Dibawa-Bawa?

tretan muslim coki pardede bicara bawa-bawa agama sumber gambar: bedasisi.com

Diskusi itu pada awalnya membahas tentang hewan peliharaan, anak-anak, keluarga, ekonomi, politik, lingkungan, sejarah, sains, dan film. Tapi mengapa sering kali ujung-ujungnya ada saja pihak yang menjadikannya bermuara pada satu topik bernama agama? Tak bisakah kita membahasnya tanpa melibatkan sudut pandang agama? Begitulah mereka bertanya.

Dan beginilah caraku menjawab pertanyaan-pertanyaan itu jika kamu sungguh ingin tahu bagaimana aku memandangnya dari sudut pandangku. Bisa kita mulai?

JADI APA ITU AGAMA?

Sebelum memulai, aku ingin pastikan kalian mengerti bahwa setiap kali aku menyebutkan kata agama, maka yang kumaksudkan adalah:

Cara pandang/pikir, sistem keyakinan dan cara hidup.

Ini mungkin berbeda dengan definisi yang biasa kalian gunakan tapi jika kalian ingin mengerti apa yang kumaksud dalam tulisan-tulisanku maka sekali lagi kutegaskan, inilah definisi yang kugunakan. Dan aku akan menjelaskannya dengan contoh…

Orang yang menganut agama Islam, memandang tidak ada manusia yang statusnya lebih tinggi dari manusia yang lain dari segi ras, warna kulit, jenis kelamin, pekerjaan atau jabatan. Semuanya sama-sama hamba yang diamanahi tanggung jawab oleh Tuhan untuk menjadi perwakilan-Nya di muka bumi. Kalaupun ada perbedaan status, maka itu berasal dari bedanya kualitas pengabdian tiap individu manusia tadi.

Cara pandang itu muncul dari keyakinan bahwa: 1) Tuhan, yang menciptakan alam semesta ini, tunggal, 2) Tuhan menciptakan alam semesta dengan suatu tujuan, 3) Tuhan menghubungi beberapa orang di muka bumi dan lewat mereka Dia menyampaikan beberapa pesan untuk kebaikan manusia. 4) Nabi Muhammad saw adalah salah seorang utusan Tuhan yang ditugaskan memberi kabar akan datangnya hari penghakiman serta adanya kehidupan dan pengadilan setelah mati.

Sehingga dengan sistem keyakinan dan cara pandang seperti itu, seorang muslim menjadikan penyerahan total pada kehendak Tuhan sebagai cara hidup.

Nah, dengan definisi ini, maka yang kumaksud dengan agama bukan hanya, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Yahudi, tapi juga Humanisme, Komunisme, Nihilisme, Feminisme, Hedonisme, Satanisme, Ateisme dan agama tanpa nama yang dianut Andre.

AGAMA TANPA NAMA

Andre adalah seorang karyawan sebuah doorsmeer yang semasa kecil dibesarkan oleh orang tuanya dengan pendidikan Islam. Tapi lebih dari segalanya, Andre mencintai sepak bola, khususnya Ciputat FC. Andre meyakini Ciputat FC adalah klub sepak bola terbaik di dunia (walau kurang dikenal). Andre memandang para pemain sepak bola Ciputat FC sebagai role model yang cara hidup layak diikuti dan posternya layak dipajang. Andre mencatat jadwal setiap pertandingan Ciputat FC setiap bulan, menghitung banyak uang yang harus ia tabung dari penghasilannya tiap hari agar dapat membeli tiket nonton pertandingan klub pujaannya itu dimana pun mereka bertanding dan menjadikan itu sebagai cara hidupnya. Andre hampir-hampir tidak punya pakaian lain untuk dipakai selain jersey bola Ciputat FC sehingga dengan jersey itulah ia sering terlihat di lingkungannya. Singkatnya, Andre lebih suka dikenal dan diidentifikasi sebagai penggemar Ciputat FC ketimbang karyawan doorsmeer atau atribut-atribut lainnya. Maka, dengan definisiku di atas, aku sebut Andre ini sebagai pemeluk … (aku belum bertanya pada Andre apa nama yang hendak dia berikan pada cara hidupnya itu tapi untuk sementara biarlah kita menyebutnya) agama Ciputat FC, walaupun Ciputat FC tidak tahu apa-apa tentang agama bikinan si Andre ini.

Jika kamu bertanya siapa pihak yang dijadikan tuhan/sesembahan dalam agama Ciputat FC ini, aku pun tidak tahu karena tidak setiap agama punya satu pihak yang diharap-harap kebaikannya, ditakuti kemarahannya, dan dilakukan beberapa hal untuk membuatnya senang. Singkatnya, tidak setiap agama memiliki tuhan.

Mohon perhatikan bahwa aku tidak menyatakan Andre murtad atau keluar dari agama Islam karena untuk itu kalian perlu bertanya pada ahli agama Islam tentang apa-apa saja yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam menurut tuhan mereka lalu memeriksa apakah Andre melakukan satu diantara penyebab-penyebab kemurtadan itu. Hanya saja jelas, dari sudut pandang Islam, Andre bukanlah pemeluk Islam secara kaffah (menyeluruh). Itu karena ia masih menganggap ada sesuatu selain Allah lebih layak diprioritaskan, dalam hal ini, Andre menganggap aturan Allah tentang aurat tidak sepenting aturan FIFA tentang jersey sepak bola.

DIKIT-DIKIT AGAMA

Nah, jika demikian definisinya maka jelas agama adalah satu hal yang tak dapat dilepaskan dari kehidupan seseorang.

Orang yang materialistis memandang ketiadaan harta sebagai sesuatu yang tidak dapat ditolerir. Sehingga dengan ca
ra pandang itu ia rela menukar apapun (termasuk harga dirinya) demi adanya cukup harta untuk dinikmati. Sedangkan di sisi yang berseberangan, seorang Buddhis memandang mengorbankan kebaikan (yang sifatnya lebih abadi) demi sesuatu yang sifatnya sementara bukanlah pilihan cerdas. Sehingga jelaslah dalam dialog atau diskusi manapun, pihak-pihak yang hendak bersepakat pasti akan mengemukakan keyakinan-keyakinan dan cara pandang yang menjadi dasar pengambilan sikapnya dalam menghadapi suatu persoalan. Atau singkatnya, pastilah agama itu akan dibawa-bawa.

Lebih jauh, jika dalam agama seseorang ada sebuah konsep tentang tuhan dan entah bagaimana tuhan itu kamu hina sadar atau tak sadar, jelaslah orang yang mendaku sebagai hamba dari tuhan itu akan marah dan membela tuhannya. Itu harusnya merupakan reaksi yang sejak awal sudah kamu duga. Menghina suatu pihak berarti menganggap diri lebih tinggi dari pihak itu. Jika ternyata temanmu seorang yang secara sadar memutuskan untuk menjadi pengabdi tuhannya, berarti kamu telah menempatkan ke derajat yang lebih rendah lagi ketika kamu menghina tuhannya. Sehingga wajarlah ia menjadi marah dan akhirnya bawa-bawa agama. (Itu sebabnya topik mengenai agama ini tidak cocok dijadikan candaan)

TAPI KENAPA KEBANYAKAN PELAKUNYA UMAT ISLAM?

Jika kita membandingkan, memang kelihatannya yang paling sering bawa-bawa agama dalam segala urusan itu ya umat Islam. Tapi aku menganggap itu karena orang-orang tidak menganggap ateisme, feminisme, agama ciputat FC dan lain-lain itu sebagai agama. Jika orang-orang menggunakan definisiku di atas, tentulah para penganut agama-agama yang selama ini tak dihitung itu akan turut dianggap sebagai tukang bawa-bawa agama.

Kamu mungkin tidak pernah melihat seorang Batak membawa-bawa ajaran Kristen dalam diskusinya. Tapi kamu akan sering sekali melihat mereka menjadikan cara hidup Batak itu sebagai pertimbangan dalam setiap aspek kehidupan mereka. Mereka memandang semua orang yang satu marga dengan ibu mereka sebagai saudara sehingga tidak boleh dinikahi. Di Karo, seorang menantu tidak boleh bicara langsung dengan mertua laki-lakinya dan ini merupakan cara hidup yang dipegang sangat kuat oleh orang Karo. Singkatnya, hidup mereka lebih banyak diatur oleh cara hidup Batak ketimbang cara hidup Kristen yang notabene merupakan agama yang tertulis dalam KTP mereka.

Aku sendiri memandang bahwa setiap orang memang harus bawa-bawa agamanya sendiri dalam setiap diskusi. Itu akan menunjukkan bahwa seorang yang memiliki prinsip. Dan bawa-bawa agama itu tentu hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang baik. Jika pada gilirannya, dua agama atau lebih harus beradu argumen mengenai suatu persoalan, maka memang itulah yang selalu ditunggu-tunggu para pencari kebenaran. Kapan lagi kita bisa memeriksa mana agama yang menawarkan solusi bagi kehidupan dan mana agama yang hanya memberi keuntungan bagi segilintir pihak.