Setelah mengikuti seri bicara tentang Tuhan dan sebuah tulisan tentang tanda-tanda-Nya, aku kira kamu akan tertarik untuk berhubungan dan ng...

Cara Telponan sama Tuhan

nomor telepon Tuhan dan cara menelpon Tuhan

Setelah mengikuti seri bicara tentang Tuhan dan sebuah tulisan tentang tanda-tanda-Nya, aku kira kamu akan tertarik untuk berhubungan dan ngobrol langsung dengan Dia. Karena itu, dalam tulisan ini aku ingin bocorkan apa saja yang kamu butuhkan untuk bisa telponan sama Dia.

Tapi sebelumnya, izinkan aku bertanya

KAMU MAU NGOMONG APA KALAU BISA TELPONAN SAMA DIA?

Kukira ga banyak yang pengen nelpon Dia karena mau ngapresiasi karya-karya-Nya (seperti: kecerdasan manusia, anomali air, ayah dan emakmu, suami/istrimu). Yang kukira akan banyak adalah orang yang pengen nanya, “apakah bumi itu bulat?” “apakah Socrates itu salah satu dari 124.000 Nabi?” “Apakah benar AI akan jadi asbab hancurnya dunia?” Dan bahkan ada yang cuma pengen protes, “kenapa di dunia ini harus ada perang?” “kenapa manusia tercipta dengan potensi berbuat jahat?” “kenapa harus ada kemiskinan?”

Tidak peduli dari golongan mana kamu datang, aku akan tetap bocorkan cara bikin sambungan langsung ini. Itu karena aku tidak khawatir ada pertanyaan yang terlalu sulit bagi Dia yang menciptakan semesta. Seorang desainer tentu yang paling tahu tentang desainnya sendiri. Aku hanya khawatirkan dua hal: 1) jawabannya dan 2) balasan atas sikap si penanya.

Pertanyaannya mungkin terjawab tapi bagaimana dengan kesiapanmu untuk memahaminya? Kalaupun paham, siapkah kamu menerimanya? Aku harap itu jadi pertimbangan. Beberapa orang pernah bertanya padaku, “Bang Bib, bagaimana hukum nganu dalam Islam?” dan seringnya pertanyaan itu kujawab balik dengan pertanyaan, “Kalau kukasih tahu hukumnya, apakah kamu siap menerimanya?” Seringnya, orang-orang ini bertanya hanya dengan niat mencari pembenaran. Orang-orang ini tidak siap untuk tunduk ketika jawabannya tidak seperti yang mereka harapkan. Itu terlihat dari pertanyaan tambahan yang mereka ajukan (untuk mencari celah dan keringanan hukum) setelah jawabannya disampaikan dan perginya mereka mencari second opinion setelah aku hilang dari pandangan. Akan lain ceritanya jika pertanyaan itu memang berasal dari kegalauan hati yang khawatir melangkah ke jalan yang tidak direstui.

Berikutnya, aku juga khawatir teman-teman sekalian tidak menyadari bahwa kita dinilai tidak hanya dari kata-kata kita tapi juga dari pertanyaan-pertanyaan kita dan sikap (attitude) kita dalam bertanya. Aku bisa saja datang pada bosku dan bertanya, “gaji bapak berapa sih?” tapi aku sadar betul: jika kutanyakan, aku mungkin akan mendapatkan jawaban tapi aku sudah pasti akan mendapatkan penilaian. Pertanyaan: apakah kamu sudah yakin pertanyaanmu tidak akan berakibat buruk pada penilaian Dia terhadapmu?

Karena itu, cobalah untuk mendapatkan perhatian Dia dengan cara yang lebih baik. Bukankah menyenangkan mendapati penguasa alam berada di sisi kita? Ini bukan seperti berteman dengan anak sultan yang sanggup melepaskan kita dari jeratan hukum penguasa dan masalah sosial dengan kekayaannya, ini seperti berteman dengan penguasa hati setiap sultan dan setiap manusia.

CARA NGOMONG LANGSUNG SAMA PENCIPTA ALAM SEMESTA

Untuk bisa ngobrol langsung dengan pencipta alam semesta, hal pertama yang kamu butuhkan adalah sambungan (bahasa inggrisnya: connection) yang bagus. Kalau koneksinya ga bagus, komunikasinya bisa terganggu, disadap bahkan disusupi penyusup. Dalam bahasa arab koneksi dengan sesama kita itu disebut shilat (makanya disebut shilaturahmi) sedangkan koneksi dengan sang pencipta disebut shalat.

Kualitas koneksi itu bisa bagus jika kuantitas sinyalnya juga bagus. Karena itu, penuhkan dulu sinyalnya! Bagaimana kamu berharap koneksinya lancar sedangkan sinyalnya cuma dua atau tiga bar? Kamu gak mau pas lagi asik-asiknya SMS-an eh tahu-tahu sebagian teks hilang, ya kan? Caranya? Duduk aja di bawah routernya.

Setelah punya sinyal yang memadai, kamu boleh langsung mencari kontak-Nya dan menekan tombol panggil. Tapi pastikan dulu nomornya udah bener. Kalau nomornya salah, jelaslah telponnya akan salah alamat. Kamu harus tahu di dunia ini banyak yang namanya sama tapi sebenarnya mereka individu yang sifatnya (baik lahir maupun batin) sama sekali berbeda. Kontak yang ada di ponselmu pun begitu, mungkin namanya sama dengan nama Tuhanmu tapi nomornya sama gak? Maksudku, sifat-sifatnya sama ngga dengan sifat-sifat asli Tuhan itu? Jika tidak, tentulah akan salah sambung. Jika dalam daftar kontak ponselmu cuma ada nama-Nya aja, ga ada nomornya. Cari dulu nomornya sana!

Terakhir, pastikan kamu bukan cuma punya nama dan nomornya tapi juga memang udah kenal sama Dia. Itu supaya kalau ntar yang ngangkat telponnya orang lain, kamu tahu bahwa itu bukan Dia.

Buat kamu yang memang sudah beragama sejak awal, kenal atau nggaknya ini bisa kamu periksa dengan cara mencampur potongan ayat kitab suci (yang kamu yakini merupakan perkataan Dia) dengan potongan-potongan kutipan bijak dari seluruh dunia. Jika setelah dicampur begitu pun, kamu masih bisa membedakan mana kata-kata Dia dan mana kata-kata orang lain, maka aku menilai kamu sudah cukup kenal dengan Dia (kecuali kamu emang udah hafal kata-kata Dia itu sih)

KALO GA PAKE SEMUA ITU BISA?

Gak kenal, gak punya kontaknya, terus limited or no connectivity pula, tapi pengen ngobrol juga, ajaib juga ya!? Bisa sih kalau kamu deket sama Dia tapi masalahnya kan cuma Dia yang dekat sama kamu, kamunya sendiri jauh dari Dia.

Maksudku, kalau pun Dia ada di dekat kamu dan sekarang ini lagi ngeliatin kamu, gimana caranya kamu bisa ajak Dia ngomong kalau kamu gak tahu Dia itu kayak apa? Kalaupun Dia inisiatif ajak kamu ngomong duluan sekarang (dan ini sebenarnya emang bener), karena kamu gak ngerasa diajak ngomong, gimana mungkin kalian bisa ngobrol.

Jadi, please punya harapan tuh jangan ngada-ada. Kamu bukan cuma ga ngerti bahasa Dia, kamu gak tahu Dia itu kayak gimana. Kamu gak kenal Dia! Makanya kenal dulu!


Sementara ini cukuplah kamu berhubungan sama Dia lewat messenger Dia aja. Biar gak ketipu. Jangan bilang kamu juga gak tahu messenger-Nya! Google translate sendiri deh ya…