Istriku bercerita bahwa di suatu kajian, ia mendengar seorang wanita berwasiat agar suaminya tidak menikah lagi sepeninggalnya. Mendengar wasiat wanita itu, salah seorang teman mereka berkata bahwa ia lebih cemburu pada bidadari yang akan didapatkan suaminya nanti. Teman istriku itu mungkin bertanya-tanya, “adakah cara agar suaminya tidak usah dapat bidadari saja di surga?”
Cara untuk memastikan agar suami tidak dapat bidadari surga sungguh ada meskipun tidak mudah. Jika kamu benar-benar ingin dan bersedia menanggung harganya, teruskanlah membaca karena aku akan segera memberitahu caranya.
Pertama, ketahuilah bahwa derajat para penghuni surga itu berbeda-beda. Banyak orang mengira bahwa di surga, semua orang akan memiliki istana, pelayan, istri dan bidadari. Dari apa yang kupahami, tidak begitu!
Sambutan para penghuni surga berbeda sesuai tingkatan surga mereka masing-masing. Ada yang disambut (dengan ucapan salam) oleh sesama penghuni surga, ada yang disambut (dengan ucapan salam) oleh para malaikat, ada pula yang disambut (dengan ucapan salam) oleh Tuhan sendiri. Perhatikan firman Allah:
Salamun alaikum bima shabartum
Salamun tibtum fadkhuluha khalidin
Salamun qoulan min rabbir rahim
Cara minuman para penghuni surga dihidangkan juga berbeda-beda sesuai tingkatan amalan mereka. Ada yang gelasnya diedarkan di antara sesama penghuni surga, ada pula yang diberi minum langsung oleh Tuhan.
Begitu pula dengan minumannya. Ada yang dihidangkan minuman yang ada campuran tasnimnya. Ada pula yang dihidangkan tasnimnya langsung tanpa campuran
Orang-orang yang melakukan amalan-amalan yang dijanjikan Allah balasan berupa istana di surga, jika mereka berhasil masuk surga, akan mendapat apa yang dijanjikan Allah itu di dalamnya. Tetapi jika selama di dunia mereka tidak pernah melakukan amalan apapun yang dijanjikan Allah dibalas-Nya dengan suatu bangunan apapun dalam surga (misalnya: shalat dhuha 12 rakaat atau membaca surah al-ikhlas 10 kali), maka boleh jadi orang itu tidak akan memiliki sejenis rumah apapun di surga nanti.
Jika kamu hanya memiliki kunci masuk surga (yakni kesaksian bahwa laa ilaha illa Allah dan muhammadur rasulullah) dan tidak memiliki mata uang akhirat apapun (amal-amal shalih) untuk menebus fasilitas-fasilitas abadi surga seperti istana, pelayan atau bidadari, maka tidak mustahil kamu hanya akan menikmati angin sepoi-sepoi di taman-taman surga (yang tentunya tetap lebih menyenangkan dari tempat manapun di dunia ini).
Nah, begitu juga dengan bidadari.
Jika kamu benar-benar tidak ingin suamimu berduaan dengan bidadari surga, kamu dapat mewujudkan keinginanmu itu dengan memastikan suamimu tidak mengetahui amal-amal apa saja yang dijanjikan Allah balasan berupa bidadari surga atau jika ia sudah mengetahuinya, pastikan saja bahwa ia tidak melakukan satupun dari amal-amal itu selama ia hidup di dunia ini.
Allah adalah Dzat yang tidak pernah menyalahi janji. Oleh karena itu, jangan sampai terlengah dalam menjaga suami dari melakukan amalan-amalan berhadiah bidadari itu jika kamu benar-benar tidak ingin itu terjadi!
Yang pertama sekali harus kamu jaga adalah shalat malamnya! Jangan sampai suamimu melakukan shalat malam setelah Isya’. Cara paling mudah memastikannya adalah dengan membuatnya junub setelah isya’. Dalam kondisi junub, suamimu tidak mungkin melakukan shalat malam. Kalaupun ia hendak mandi, kamu pasti akan dengan mudah menangkap basah suamimu dan membuatnya junub kembali.
Yang berikutnya juga harus kamu jaga adalah kemarahannya! Jangan sampai suamimu menahan amarahnya! Sebab Allah telah berjanji untuk membiarkan laki-laki yang berhasil menahan amarahnya untuk memilih bidadari manapun yang ia suka. Jika kamu melihat ia hendak marah, pancinglah agar kemarahannya itu meledak tanpa tertahan! Atau berusahalah agar suamimu tidak sempat merasakan dalam hatinya rasa marah itu seumur hidupnya setidaknya saat bersamamu. Dengan begitu, ia akan terhalang dari memperoleh bidadari dari jalur itu.
Tentunya masih ada beberapa janji Allah yang lain yang dapat diperjuangkan oleh suamimu jika ia memang benar-benar ingin mendapatkan bidadari surga. Pelajarilah janji-janji Allah itu dan rancanglah siasat untuk menjauhkan suamimu dari amalan-amalan semacam itu juga untuk memastikan tujuanmu terwujud! Tapi ketahuilah …
Kalau dua hal yang kujelaskan berhasil kamu jaga dengan baik, yakinlah bahwa suamimu tidak akan kamu dapati bersama dengan satu bidadari pun di surga nanti. Bukan karena ia tidak memilikinya tapi karena ia tidak ingin bersama dengan siapapun selain dirimu.
