Baru saja, di atas kendaraan dalam perjalanan menuju tempatku mengajar, diilhamkan padaku makna kalimat Hasbiyallah. Demi menuliskan makna i...

Hasbalah - Bukan Lagi Hiasan Lisan

nabi ibrahim menolak bantuan jibril ketika jatuh bebas ke dalam kobaran api yang besar

Baru saja, di atas kendaraan dalam perjalanan menuju tempatku mengajar, diilhamkan padaku makna kalimat Hasbiyallah. Demi menuliskan makna ini untuk teman-teman, aku berhenti di pinggir jalan dan memilih datang terlambat. Maka perhatikanlah.

Kalimatnya: "Hasbiyallah. Laa ilaha illa huwa. Alaihi Tawakkaltu. Wa huwa Rabbul Arsyil Azhim." Kalimat ini ada dalam Al-Qur'an surah At-Taubah ayat 128:
فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ

Artinya: "Jika mereka berpaling, katakanlah: 'Cukuplah Allah bagiku; tidak ada ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung.'"
Cukuplah Allah buatku. Tiada ilah selain Dia. Hanya padanya (selayaknya) aku memasrahkan (semua urusanku). Dan Dia adalah Penguasa (sekaligus Pencipta dan Pemelihara) singgasana agung (yang merupakan ciptaan paling besar yang pernah ada)

Kalimat Hasbiyallah ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim saat menolak tawaran bantuan dari selain Allah dan oleh sahabat-sahabat Anshar saat orang munafik menakut-nakuti mereka dengan berkata, "mana cukup parit itu untuk melindungi kita di kota ini."

Kalimat inilah yang diharapkan muncul dari kita ketika datang seorang yang (sadar atau tak sadar) berusaha menggeser posisi Allah dalam hati kita dengan menawarkan bantuan saat situasi genting.

Misalnya ketika tiba-tiba kita perlu uang dalam jumlah besar secara mendadak. Setelah itu datang pula SMS tawaran pinjaman mudah, cepat, rendah bunga. Maka saat itulah kita sebaiknya mengucapkan, "sorry bro. Cukuplah Allah buatku ... (hingga akhir)"

___________

Kalimat ini terdiri dari empat penggalan yang semuanya menyebut nama Allah. Empat penggalan itu terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah argumen mengapa kita sebaiknya menolak bantuan makhluk. Bagian dua adalah argumen mengapa Allah cukup buat kita.

1. HASBIYALLAH. LAA ILAHA ILLA HUWA.
Bagian pertama ini adalah penolakan atas bantuan makhluk.
  • Cukuplah Allah buatku. (Maksudnya aku tak berhajat pada bantuanmu)
  • Tiada ilah selain Dia. (Maka tidak layak bagiku mencari pertolongan selain dariNya)

2. ALAIHI TAWAKKALTU. WA HUWA RABBUL ARSYIL AZHIM
Bagian kedua ini adalah pernyataan sikap kita.
  • Hanya padanya aku memasrahkan semua urusanku. (Dan jika kamu bertanya mengapa hanya pada Allah? Maka jawabannya adalah ...)
  • Dan Dia adalah Masternya Singgasana Agung. (Jika Singgasana sebesar itu saja dikuasaiNya, maka apakah ada urusan yang tak mampu diselesaikanNya?)
Demikianlah. Semoga kita bisa mengamalkan kalimat dahsyat ini dan mengucapkan dengan getaran hati yang semestinya ketika tiba saatnya .

Medan, 15 Juli 2020