Sebenarnya, ajakan Love Yourself ini terlalu massif untuk diabaikan. Ia ada dimana-mana sejak cukup lama. Hanya saja, baru sekarang aku tergerak untuk bicara soal kata-kata yang sering disalahgunakan ini.
Love Yourself? Siapa yang Gak Cinta Dirinya Sendiri?
Kamis, 02 Maret 2023
Sebenarnya, ajakan Love Yourself ini terlalu massif untuk diabaikan. Ia ada dimana-mana sejak cukup lama. Hanya saja, baru sekarang aku tergerak untuk bicara soal kata-kata yang sering disalahgunakan ini.
Dimaafkan Aljabar
Selasa, 28 Juni 2022
Kalau saja aku tahu bahwa kalian suka es campur kata-kata, matematika, dan keimanan sejak awal, mungkin menu yang hari ini kuhidangkan sudah kalian nikmati sejak lama.
Hari ini singkat saja. Kita akan memulainya dengan sebuah persamaan sederhana. 9 x 10 = 9 x 10
Betul kan? Tentu saja!
Persamaan Ilahi: 0 x Tak Hingga = Tak Tentu
Jumat, 24 Juni 2022
Sore tadi, sepulang dari membimbing siswa menyusun karya ilmiah mengenai ilusi lurusnya garis-garis dimensi, sebuah pemahaman masuk ke dalam benakku mengenai selapis dari makna-makna terdalam kalimat Laa haula wa laa quwwata illa billah. Anugerah ini membuatku yang biasanya tak pernah bisa tenang menulis di rumah terpaksa membuka laptop dan melimpahkan aliran deras anugerah ini ke dalam anak sungai kecil yang kini sedang kalian baca.
Hanya saja, sungai kecil ini tidak kusajikan untuk semua orang. Berhentilah membaca jika satu-satunya hal yang kalian senang menghitungnya hanya uang. Berhentilah juga membaca jika kaki-kaki akal kalian sudah hampir lumpuh karena lama tidak digunakan dan kalian lebih suka membiarkannya begitu. Karena kita akan mulai pembicaraan ini dengan angka-angka.
Aku Bicara Sendiri
Kamis, 21 Oktober 2021
Malam ini pun sama, aku masih belum tahu apa yang kukatakan. Banyak yang belum tersampaikan tapi memkristalkannya dalam kata-kata, entah mengapa, butuh dorongan lain sekarang ini.
Mungkin lebih aman jika malam ini aku bercerita tentang diriku saja. Tapi satu suara menghalangiku. Kata Ali karamallahu wajhah, tak perlu menceritakan dirimu, musuhmu tak akan percaya, temanmu tak membutuhkannya. Tapi aku tidak tahu apa lagi yang harus kulakukan. aku sudah tidur seharian dan malam ini aku harus melakukan sesuatu.
Aku rasa aku mulai meracau. Kata-kata keluar dariku tanpa berharap menjadi cukup enak untuk didengar (seperti biasanya). Kalian tinggalkanlah aku malam ini. Kata-kata ini sepertinya tidak disusun untuk kalian nikmati. Bagaimanapun ini adalah satu fase dari kehidupanku.
Namaku Habib. Aku tidak gampang terkejut atau tertarik pada sesuatu. Tapi aku termotivasi oleh kompetisi yang bisa kumenangkan. Aku tidak suka membangun sesuatu dari nol. Lebih mudah bagiku menemukan hal yang perlu diperbaiki dari sesuatu yang telah ada. Biasanya aku melarang diriku, menggunakan kata aku secara berlebih tapi kurasa biarlah malam ini ia lepas. Selagi blog ini sepi.
Aku sudah punya istri dan tiga anak sekarang ini. Jadi, pulanglah dan kembalilah lagi nanti ketika mereka semua telah kembali. Kata-kata dapat membawamu terbang ke tempat-tempat yang tak terbayangkan sebelumnya. Apalagi kata-kataku. Aku tak ingin ada masalah yang tak perlu.
Aku tak seperti yang kedengarannya. Kata-kata ini dan mereka sering berlebihan tentangku. Memang benar bahwa aku punya hubungan kuat dengan kata dan angka-angka tapi semua itu kurasa tidak punya hubungan signifikan dengan hubungan yang mungkin akan kubangun dengan seseorang yang menaruh harapan sepertimu dan teman-temanmu.
Aku mulai merasa malu tapi karena senang mencoba sesuatu yang baru aku teruskan tulisan ini. Konyol melihatmu terus bertahan di sini, membaca hal-hal yang sama sekali tak ada kaitannya dengan dirimu. Kamu hanya lupa atau kamu memang bukan kebanyakan manusia yang hanya tertarik dengan hal-hal yang ada hubungannya dengan diri mereka sendiri?
Ohh, aku tahu... Kamu hanya ingin mengambil manfaat dari gaya tulisanku yang unik. Kamu tertarik membaca tulisan ini karena kamu ingin menjadi penulis juga. Sudah kuduga, kamu tak ada bedanya dengan mereka. Tak apa. Bukan salahmu.
...
Lucu sekali, barusan kubayangkan diriku membagikan tulisan ini di grup komunitas penulis. Apa sebenarnya yang kuharapkan? Dipuji dan dikomentari karena telah menumpahkan isi hati? Padahal penumpahan seperti ini bukanlah hal yang biasa kulakukan dan jika nantinya mereka mengambil kesimpulan tentangku, apakah benar ini aku?
Hmmm.. aku sendiri jadi ragu. Jadi sebenarnya yang mana yang sebenarnya aku? Tulisan-tulisan ini atau apa yang kalian pikirkan tentangku? Jika tulisan ini sama sekali tidak menggambarkan bagaimana aku lalu apa yang kutulis ini?
Tapi apapun itu, yang jelas aku telah menulis beberapa paragraf lebih. haha. dan itu adalah cita-citamu sekaligus pencapaian terbesarku hari ini. Jadi kurasa sekianlah dulu malam ini. Sampai ketemu lagi, teman.
Menjadi Bodoh di tengah Orang Gila
Kamis, 05 Agustus 2021
Aku harus belajar menuangkan kembali pikiran-pikiranku setelah selama ini mengembara. Dan kalian harus mendengarkan hal-hal yang harus kalian dengarkan. Jadi, bisakah kita langsung saja mulai?