Sebenarnya tulisan ini merupakan lanjutan dari Agama dalam Bahasa Gamer . Dalam tulisan itu, kehidupan dunia yang sejatinya hanya sebuah gam...

Agama dalam Bahasa Programmer

penjelasan gamers tentang makna hidup adalah permainan dan senda gurau

Sebenarnya tulisan ini merupakan lanjutan dari Agama dalam Bahasa Gamer. Dalam tulisan itu, kehidupan dunia yang sejatinya hanya sebuah game virtual dibahas dari sudut pandang player. Dalam tulisan ini, kita akan membahasnya dari sudut pandang sang pembuat game.


Sebelum dapat dimainkan, sebuah game terlebih dahulu didesain dan dibangun. Cerita yang membuat game itu nyambung, logika yang membuat game itu dapat dipahami, dan grafis yang membuat game itu menarik tidak mungkin muncul begitu saja. Itu semua harus dibangun di atas new file kosong menggunakan suatu bahasa yang mungkin tidak akan pernah dapat dibaca seorang player pun dari game tersebut. Di dalamnya tertulis kode sumber yang menentukan jalannya permainan dari start.

“Sesungguhnya yang pertama Allah ciptakan adalah Sang Pena, kemudian Dia berkata, ‘tulislah!’ Maka ia berkata, “apa yang harus aku tulis?” Maka Dia berkata, “tulislah al-qadar (ukuran-ukuran/takdir-takdir) berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.”

Sebagaimana alam yang terlihat dan terdengar dalam game hanya merupakan perwujudan dari kode sumber yang di-run. Alam materi fisik kita ini pun sebenarnya di bawah kendali selapis alam tak kasat mata yang disebut para ulama sebagai alam malakut dan jabarut.

فَسُبْحَٰنَ ٱلَّذِى بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَىْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya malakut segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Yasin: 83)

Di dalam game kamu mungkin dapat mengatakan, “tadi aku mendapat power up dan sekarang damage seranganku double,” tapi ketukan waktu dalam game baru dimulai setelah kode sumber di-run. Sebelum itu, tidak ada yang namanya tadi, sekarang atau nanti. Kalaupun ada, maka ia dihitung dengan cara yang sama sekali berbeda dari cara dihitungnya waktu dalam game. Demikian pula di alam malakut dan jabarut.

Di alam malakut waktu tidak dihitung dengan cara yang sama dengan dihitungnya waktu di alam wujud. Di alam jabarut, tadi, sekarang dan nanti bahkan tidak dikenal. Tidak seperti alam wujud yang umumnya dijalankan (di-run) sesuai sunnatullah (misalnya: lahir – bayi – dewasa – tua – mati), Di alam amr/urusan/perintah-Nya itu, jika Allah menghendaki sesuatu, maka ia tinggal berkata, “Jadi!” maka terjadilah ia.

إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
Sesungguhnya urusan (amr)-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.” (QS. yasin: 82)

وَمَآ أَمْرُنَآ إِلَّا وَٰحِدَةٌ كَلَمْحٍۭ بِٱلْبَصَرِ
Dan perintah (amr) Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.” (QS. Al-Qamar: 50)

Misalnya ketika Allah menghendaki agar bangsa yang ditindas oleh seorang Fir’aun bernama Ramses II menjadi bangsa yang berkuasa sebagaimana firman-Nya:

وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱسْتُضْعِفُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ ٱلْوَٰرِثِينَ
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)” (QS. Al-Qashash: 5)

Meskipun di alam command (prompt)-Nya kehendak Allah atas bangsa yang tertindas itu terjadi seketika, di alam wujud/ciptaan ini bangsa itu tetap harus menapaki jalan-jalan (sebab-sebab) untuk menjadi bangsa yang berkuasa. Itu sebabnya di dunia ini mereka tetap harus bersabar terhadap tekanan Fir’aun, berjalan kaki menyeberangi laut merah dan berperang melawan bangsa lain untuk itu.

Kalaupun dengan qudrat-Nya, Allah berkehendak untuk melakukan sesuatu di luar kebiasaan, (misalnya: seekor unta tidak lahir tapi langsung dewasa, tua dan mati) maka itu tidak terjadi sesering yang kamu inginkan tapi hanya sesering yang Dia inginkan.

أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Ingatlah, hanya milik-Nya lah khalq (ciptaan) dan amr (perintah). Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-A’raf: 54)

Sebagaimana ilmu matematika dan fisika mendasari kode sumber permainan, alam jabarut menjadi dasar segala keputusan yang ditentukan di alam malakut. Di alam ilmu ini variabel-variabel dideklarasi, nilai-nilai ditetapkan dan fungsi-fungsi didefinisi. Itu sebabnya sekarang ini kamu memiliki nilai rasio emas (phi) = 1,618, bilangan euler (e) = 2,718, konstanta gravitasi bumi (g) = 9,815, konstanta planck (h) = 4,135 dan konstanta sosial tertentu beserta semua fungsi yang mempengaruhi qadarnya dari waktu ke waktu.


Di balik alam jabarut, masih ada sebuah alam lagi yang disebut ulama sebagai alam lahut, alamnya Sang Pecipta. Alam si developer game-nya. Jika jabarut yang matematis saja sudah membuatmu pusing kepala, maka alam lahut akan membuat kepalamu meledak. Alam malakut saja pun nyaris tak terbayangkan oleh kebanyakan player dalam game. Jadi kukira jangan berharap banyak!

Cukuplah bagimu untuk memahami bahwa kita berada dalam dunia virtual, sebuah matrix yang amat nisbi dan fana.