Aku kesal melihat orang yang telah lama pacaran tapi belum juga yakin apakah ia telah menemukan orang yang tepat atau masih harus menca...

Bagaimana Agar Yakin Memilih Orang yang Tepat

meyakinkan diri memilih pasangan yang tepat dan cocok

Aku kesal melihat orang yang telah lama pacaran tapi belum juga yakin apakah ia telah menemukan orang yang tepat atau masih harus mencari yang lebih tepat lagi. Dalam tulisan ini, aku hendak menjelaskan bagaimana cara meyakinkan diri bahwa dia adalah orang yang tepat.


Aku akan menjawab pertanyaan itu dengan sebuah cerita.

Aristoteles bertanya pada Plato, gurunya, “Apa arti cinta sejati itu?”

Plato menjawab, “Berjalanlah lurus ke sebuah taman bunga yang luas lalu petiklah satu bunga yang menurutmu paling indah dan jangan pernah menoleh kembali ke belakang.”

Aristoteles pergi melakukan apa yang diperintahkan gurunya dan kembali dengan tangan kosong. Gurunya pun bertanya “Mana bunganya?”

Aristoteles menjawab, “Saya tidak mendapatkannya. Di awal sebenarnya saya telah menemukannya tapi saya pikir di depan pastilah masih ada yang lebih indah lagi. Saya pun meninggalkan pilihan pertama saya dan berjalan terus ke depan. Begitu seterusnya hingga akhirnya saya tiba di ujung taman. Saat itulah saya menyadari bahwa bunga yang pertama saya temui adalah yang terindah. Tapi saya ingat tidak dapat mengambil bunga itu lagi. Karena itulah saya datang dengan tangan kosong.”

Plato berkata, “Seperti itulah cinta sejati. Semakin kamu mencari yang terbaik semakin kamu tidak akan menemukannya.”

Dari cerita di atas jelas bahwa seseorang yang lebih tepat selalu ada dan mencari yang lebih tepat adalah pekerjaan yang tidak ada habisnya. Kita tidak dituntut untuk mencari yang paling tepat. Kita tidak dituntut untuk mencari pasangan yang paling cocok dengan kita.

Pernahkah kamu ketemu pasangan yang benar-benar cocok seperti putri di negeri dongeng dan pangerannya? Kalau pun pernah aku yakin jumlahnya tidak banyak.

Nabi pernah bersabda: “Jangan seorang mukmin laki-laki benci pada seorang mukmin perempuan jika ia tidak suka pada suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lain (mukmin perempuan itu) yang yang ia sukai.” (HR. Muslim)

Kata orang bijak, orang itu ada lebih dan kurangnya. Kalau ada yang kita sukai pasti ada yang tidak kita sukai. Kalau ada bagian dirinya yang tidak kita sukai pasti ada juga bagian dirinya yang kita sukai. Jadi sudah jelas kan? Jadi sekali lagi, tugas kita bukanlah mencari yang paling cocok tapi mencocokkan diri satu sama lain.

Cerita tadi belum selesai Socrates dan Plato kemudian bicara soal makna pernikahan.

Kali ini Plato berkata, “Pergilah ke hutan, potong dan bawalah pohon yang paling tebal dan yang paling kuat. Tapi seperti biasa, setelah kamu lewati kamu tidak boleh kembali ke belakang.”

Socrates pergi melakukan apa yang diminta dan pulang dengan sebuah pohon.

Plato pun bertanya, “Mengapa kau membawa pohon yang itu?”

Socrates menjawab, “Aku melihat beberapa pohon yang bagus dalam perjalanan di hutan tapi kali ini aku sudah belajar dari kasus bunga. Jadi kali ini aku pilih sebuah pohon karena jika tidak, aku takut kembali dengan tangan kosong lagi. Aku harap inilah pohon terbaik.”

Plato pun berkata, “Seperti itulah pernikahan.”

Jelas kan? Tarik kesimpulan sendiri ya! Akhir kata, jangan berusaha terlalu keras untuk meyakinkan diri kalau dia adalah orang tepat. Mungkin ada banyak orang yang cukup baik di luar sana tapi tidak mungkin kalian mengabdikan hidup kalian untuk mereka semua. Jadi, pilih saja seorang yang baik agamanya dan tidak punya terlalu banyak masalah kemudian yakinkan diri kalian untuk selalu berusaha jadi yang terbaik untuknya. Semoga membantu!