Kemarin aku baru dapat satu pelajaran dari surah Al-Kahfi, surah yang sangat penting bagi yang mau selamat hidup di akhir zaman. Yaitu bahw...

Apa Untungnya Beriman & Berbuat Baik?

apa untungnya jadi orang beriman dan berbuat baik

Kemarin aku baru dapat satu pelajaran dari surah Al-Kahfi, surah yang sangat penting bagi yang mau selamat hidup di akhir zaman. Yaitu bahwa iman dan amal shaleh jangan sampai dipisahkan kalau mau selamat dunia dan akhirat.

Kalau kamu hanya punya IMAN, Allah hanya berikan jaminan selamat di AKHIRAT. Dalam perkara dunia boleh jadi Allah akan timpakan bala kepadamu demi menyelamatkan agama dan akhiratmu. Persis sebagaimana yang terjadi pada orang beriman yang anaknya dibunuh oleh seorang hamba Allah atas perintah-Nya. Allah putuskan bahwa ia harus kehilangan anak agar iman dan akhiratnya selamat.

وَأَمَّا ٱلْغُلَٰمُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَآ أَن يُرْهِقَهُمَا طُغْيَٰنًا وَكُفْرًا
"Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran." (QS. Al-Kahfi: 80)
Apabila setelah beriman kamu juga BERAMAL SHALEH, maka Allah jamin bagimu bahagia tidak hanya nanti di akhirat tapi juga di kehidupan DUNIA ini. Persis sebagaimana orangtua shaleh yang bahkan setelah matinya, anak cucunya masih dijaga Allah.

وَأَمَّا ٱلْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَٰمَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِى ٱلْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُۥ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَٰلِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَآ أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ
"Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah SEORANG YANG SHALEH, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu ..." (QS. Al-Kahfi: 82)

Allah kirimkan orang-orang khusus-Nya untuk memastikan harta simpanan untuk mereka selamat sampai di tangan kedua anak yatim itu, selamat dari tangan orang sekampungnya yang bakhil dan serakah.

Kebanyakan orang berlindung kepada Allah dari musibah kehilangan anak seperti yang menimpa kedua orangtua itu dan memohon kepada Allah agar tertimpa kemujuran dua cucu orang shaleh yang kelak menemukan harta terpendam itu padahal keadaan dua orangtua itu lebih baik bagi orang yang lebih yakin pada kehidupan akhirat.

Walaupun keduanya mendapat musibah dunia, ia selamat dari sikap melampaui batasan Allah dan kekufuran berkat musibah kehilangan anak yang menimpanya. Walaupun di dunia ia menderita sedikit tapi di akhirat ia selamat. Bahkan anaknya yang mati sebelum baligh pun selamat. Tampaknya di dunia ini mereka menderita tapi mereka selamat di akhirat. Inilah dahsyatnya keimanan.

فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ
"... maka keduanya adalah ORANG-ORANG MUKMIN, ..." (QS. Al-Kahfi: 80)
Adapun anak-anak yatim itu, secara keduniaan mereka mungkin tampak bernasib baik. Mereka akan mendapatkan harta yang memang dijaga Allah untuk mereka. Tapi apakah ada jaminan dari Allah bahwa mereka akan menggunakannya untuk agama? Tidak ada jaminan bahwa mereka tidak akan menjadi seburuk orang-orang sekampungnya (yang enggan menjamu tamu).

Hari ini pun bisa kita lihat, orang-orang tak beriman yang gemar beramal shalih (dengan sedekah dalam kegiatan sosial) hidupnya diberi Allah kelapangan. Itulah dahsyatnya amal shaleh. Ini sejalan dengan firman Allah:

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik." (QS. An-Nahl: 97)

Maka konyol sekali kita yang merasa cukup menjadi orang beriman (tanpa mau beramal lebih) tapi berharap hidupnya di dunia ini dilapangkan seperti Jack Ma, Bill Gates, dkk.

Mari kita baca lagi Surah Al-Kahfi. Di dalamnya ada banyak hukum alam, eh sunnatullah yang pasti berlaku atas kita walau tak kita sadari. Jangan sampe cuma hukum gravitasi saja satu-satunya sunnatullah yang kita mengerti.

Medan, 23 Oktober 2021