Anakku yang tengah (si Umar) sering kesulitan mencari tempat di tengah keakraban dua abangnya (Ali dan Musa). Tapi ada suatu celah yang bisa...

Tidak Bisa Dibeli

orang yang tidak punya ketakutan dan harapan tidak bisa dibeli

Anakku yang tengah (si Umar) sering kesulitan mencari tempat di tengah keakraban dua abangnya (Ali dan Musa). Tapi ada suatu celah yang bisa digunakannya untuk diterima dalam komunitas, yaitu kecenderungan abang-abangnya pada jajanan. Karena kecenderungan mereka itu, Umar sering menyimpan kelebihan jajanannya untuk dijadikan hadiah bagi siapa yang mengikuti kemauannya.

Jika misalnya Umar berkata, “siapa yang menemukan mainan Umar yang hilang, Umar kasih kue!” maka biasanya kedua abangnya tidak pikir panjang untuk mencari mainan Umar itu. Dengan kue itu, Umar tidak hanya mendapat tempat tapi juga mendapatkan kekuasaan atas abang-abangnya.

Begitulah kecintaan pada dunia menjadikan hina seorang yang tadinya lebih layak dihormati. Begitu pula bagaimana ahli zuhud (orang yang tidak menginginkan dunia) dijadikan raja atas hati manusia yang cenderung pada dunia.

Harapanmu untuk senantiasa memperoleh insentif-insentif menjadikan kamu dan keputusanmu tak ada bedanya dengan sesuatu yang dapat dibeli. Ketakutanmu berpisah dengan keluargamu menjadikan ancaman penjara senjata yang efektif untuk menundukkanmu. Selama kamu masih berharap atau takut kepada sesuatu, kamu akan mudah ditaklukkan, diatur, dikendalikan.

Anak-anakku itu mungkin akan sadar ketika mereka sudah dewasa nanti tapi kapan kita sendiri akan sadar? Kapan kita akan sadar bahwa kita telah menghambakan diri pada sesuatu yang amat murah dan mudah kedaluarsa? Jika pada dunia yang amat hina ini kita menghinakan diri, masihkah tersisa sesuatu yang bisa kita banggakan? Jika kita sanggup menanggalkan apa yang kita yakini demi tetap dekat sama atasan, menurutmu dapatkah kedekatan sama atasan dan segala fasilitas yang ia hadiahkan mendongkrak kehormatan yang telah kamu jatuhkan sendiri?

Berdirilah tegak dan pungut kembali kehormatanmu sebelum ia diinjak-injak orang. Hambakan dirimu hanya kepada Yang Maha Mulia.