Belasan tahun lalu aku membaca sebuah kutipan terkenal dari Eleanor Rooselvelt yang berbunyi: “Great minds discuss ideas, average minds discuss events, small minds discuss people.” Kutipan itu memberiku sebuah kompas untuk mengukur apakah diriku ini termasuk orang yang berpikir besar, orang yang tidak berbeda dari rata-rata atau naudzubillah orang yang pikirannya sempit.
Dengan kompas itu, aku berusaha berhenti membicarakan orang lain meskipun ia menghancurkan perekonomian nasional, mengurangi pembicaraan tentang kejadian-kejadian seperti naik turunnya dolar dan lebih banyak bicara tentang cara-cara mengatasi persoalan ekonomi dan ide-ide lainnya.
Kutipan yang akan kita bahas dalam tulisan ini senada dengan kutipan Eleanor Roosevelt itu. Aku tidak ingat bagaimana persisnya atau siapa yang mengatakannya tapi kira-kira beginilah ia:
Orang-orang awam ingin memiliki, orang-orang khusus ingin melakukan, sedangkan keinginan orang-orang yang lebih khusus adalah menjadi.
Untuk lebih memahami kutipan itu, coba perhatikan! Kebanyakan orang ingin memiliki pekerjaan yang bagus, hanya sedikit orang yang berpikir untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya, dan lebih sedikit lagi orang yang berusaha menjadi pekerja yang baik.
Kebanyakan orang ingin punya lingkungan yang indah, hanya sedikit orang yang keinginan terbesarnya adalah memperindah lingkungan, dan lebih sedikit lagi orang yang fokusnya adalah menjadi … (isi sendiri sebagai latihan)
MEMILIKI MELAKUKAN DAN MENJADI KEINDAHAN
Amat wajar jika seorang laki-laki berpikir bagaimana cara mendapatkan perempuan yang indah lahir batin. Tapi jika dalam usahanya mendapatkan perempuan yang indah lahir batinnya seorang laki-laki tidak terpikir untuk memperlakukan perempuan itu dengan indah pula, jatuhlah laki-laki itu ke dalam kategori awam.
Meskipun mungkin juga khawatir tidak mendapat istri yang indah paras dan hatinya, seorang laki-laki limited edition jauh lebih khawatir jika yang tidak indah adalah perilakunya sendiri. Karena itu, ia tidak memberi seorang perempuan harapan-harapan palsu dan tidak juga mengkhianati kepercayaan yang diberikan perempuan itu serta keluarganya.
Tapi yang paling menakjubkan di antara laki-laki limited edition itu adalah laki-laki yang tidak lagi terpesona oleh keindahan paras maupun hati perempuan manapun. Kenapa? Karena yang sejak dulu dia usahakan bukanlah sekadar memiliki keindahan atau melakukan hal-hal indah tapi menjadi keindahan itu sendiri. Laki-laki terlangka diantara yang terlangka itu tidak mengejar perempuan-perempuan yang indah paras dan hatinya lagi tapi menjadi sesuatu yang dikejar orang-orang yang ingin memiliki keindahan. Masihkah seseorang butuh mencari dan memiliki keindahan jika keindahan itu telah menjadi bagian dari dirinya sendiri?
MEMILIKI MELAKUKAN DAN MENJADI CAHAYA
Setiap orang ingin memiliki cahaya. Yang membuat berbeda adalah caramu mendapatkannya. Jika cahaya itu kamu dapatkan dengan cara merampas dan meninggalkan orang lain dalam kegelapan, maka jumlah orang semacam itu telah lebih dari cukup di dunia ini.
Agar jadi tempat yang lebih cerah, dunia butuh lebih banyak orang yang mau membagikan cahaya lewat perbuatan-perbuatannya. Tapi untuk tetap ada, dunia butuh orang-orang yang tidak sekadar memberi tapi bahkan menjadi cahaya.
***
Kalau kamu kesulitan membedakan orang yang menjadi dari orang yang melakukan, perhatikanlah perbedaan pembicara dan orang yang berbicara. Hampir setiap orang bisa bicara tapi pembicara tidak sekadar bicara, bicara menjadi bagian dari hidup mereka. Perhatikan juga perbedaan penulis dan orang yang menulis. Hampir semua orang menulis sesuatu tapi yang disebut penulis hanya mereka yang menjadikan menulis itu bagian dari kehidupan mereka.
Dalam bahasa agama, orang-orang yang melakukan kebaikan dijanjikan Allah dengan surga tapi orang-orang yang menjadi kebaikan justru adalah orang-orang yang dirindukan surga. Surga tidak menjadi surga tanpa mereka ada di dalamnya. Maksudku surga menjadi tempat yang kita idam-idamkan ya karena ada mereka di dalamnya.
Semoga Allah jadikan kita termasuk keindahan, kebaikan, dan cahaya yang dirindukan surga itu. Aamiin.